Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling Islami

Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling Islami

 Tujuan Bimbingan Konseling Islami
Setiap kegiatan konseling pasti memiliki tujuan yang hendak di capai. Namun pada umumnya bimbingan konseling mempunyai tujuan sebagai berikut:
Tujuan jangka panjang
Agar fitrah yang dikaruniakan Allah kapada indivdu bisa berkembang dan berfungsi baik, sehingga menjadi pribadi kaffah, dan secara bertahap mampu mengaktualisasikan apa yang diimaninya itu dalam kehidupan sehari – hari, yang tampil dalam bentuk kepatuhan terhadap hokum-hukum Allah dalam melaksanakan tugas kekhalifahan di bumi, dan ketaatan dalam beribadah dengan mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Tujuan jangka pendek
Terbinanya iman (fitrah) individu hingga membuahkan amal saleh yang dilandasi dengan keyakinan yang benar bahwa:

  • Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang harus selalu tunduk dan patuh pada segala aturan-Nya.
  • Selalu ada kebaikan (hikmah) di balik ketentuan (taqdir) Allah yang berlaku atas dirinya
  • Manusia adalah hamba Allah, yang harus ber-ibadah kepada-Nya sepanjang hayat.
  • Ada fitrah (iman) yang dikaruniakan Allah kepada setiap manusia, jika fitrah iman dikembangkan dengan baik, akan menjadi pendorong, pengendali, dan sekaligus pemberi arah bagi fitrah jasmani, rohani, dan nafs akan membuahkan amal saleh yang menjamin kehidupannya selamat di dunia dan akhirat.
  • Esensi iman bukan sekedar ucapan dengan mulut, tetapi lebih dari itu adalah membenarkan dengan hati, dan mewujudkan dalam amal perbuatan.
  • Hanya dengan melaksanakan syari’t agama secara benar, potensi yang dikaruniakan Allah kepadanya bisa berkembang optimal dan selamat dalam kehidupan di dunia dan akhirat (Sutoyo: 2007)
Fungsi Bimbingan Konseling Islam
Fungsi Bimbingan dan Konseling Islami dapat dirumuskan sebagai berikut:
(1). Fungsi preventif,
(2). Fungsi kuratif.
(3). Fungsi preservative.
(4). Fungsi developmental
Tindakan pencegahan dan pemeliharaan dimaksudkan agar perkembangan iman, islam,dan khsan yang telah dicapai individu tidak kembali ke posisi sebelumnya; tindakan penyembuhan dimaksudkan untuk menghilangkan pengaruh negatif yang dapt merusak keimanan, keislaman, dan ikhsan yang ada pada individu; tindakan pengembangan dimaksudkan agar iman, islam, dan iksan yan ada pada individu bisa semakin subur mendekati sempurna dan sekaligus terhindar dari kerusakan.

Tidak ada komentar: